Relevansi Hari Pendidikan Nasional dengan Hari Buruh dalam Menunjang Kemajuan Bangsa
Di bulan Mei kita mempunyai dua momen yang istimewa dan sangat berarti dalam dunia ekonomi dan dan pendidikan. Tangga 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Nasional sementara tanggal 2 Mei-nya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasioal. Dual hari tersebut mempunyai makna yang mendalam dalam filosofi kehidupan, dimana dua hal saling terkait antara pekerjaan sebagai penunjang ekonomi dan pendidikan juga menjadi penentu kemajuan sebuah bangsa. Orang tua bekerja buruh merantau untuk membiaya sekolah anaknya, sementara seorang anak juga belajar dengan berbagai macam pengetahuan dan skill untuk persiapan bekerja di masa depannya. Keduanya mempunyai harapan yang sama, semua berharap kemudian hari bisa meningkat taraf hidupnya.
Perekonomian yang maju, harus ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik, sistem pendidikan akan baik manakala ada sistem belajar yang baik. Belajar akan menjadi sebuah hal yang menyenangkan ketika sesuai dengan minat dan passion dari individu si pembelajar. Selain itu harus didukung dengan suasana belajar yang nyaman dan sarana belajar yang mendukung. Untuk menjadi pembelajar yang baik, lebih awal harus mengenali dan menyadari potensi dasar yang sudah ada pada diri kita sendiri, kemudian kita dapat mengembangkan potensi yang ada dengan dipandu oleh passion dan cita-cita hidup kita. Tak kalah penting juga harus meneguhkan niat ketika akan memulai setiap proses yang akan kita lakukan. Kadang kita punya rencana yang baik dan sudah memulainya dengan baik pula, namun di tengah-tengah perjalanan kita berhenti bahkan memilih hal lain yang di luar rencana kita, hal tersebut bisa disebabkan konsentrasi kita terpecah karena niat kita yang kurang kuat. Dengan niat yang baik dari pembelajar dan pola belajar yang sesuai dengan kondisi dan tuntutan zaman, maka secara otomatis akan menghasilkan generasi yang baik pula, yang pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi bangsa ini.
Terwujudnya sistem pendidikan yang baik juga harus didukung tata perekonomian yang baik pula. Sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan selama belajar juga harus dibeli dengan uang. Tanpa perekonomian yang bagus maka mustahil dunia pendidikan akan maju. Pelaku usaha baik besar, menengah mapun kecil merupakan penopang utama perekonomian bangsa ini. Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah melalui pendidikan vokasi dengan program link and match 8+i-nya. Program sinergi dan penyelarasan antara sekolah dengan dunia usaha dan industri terus ditingkatkan setiap tahunnya. Salah satunya yaitu Teaching Factory atau TEFA, dimana pembelajaran di pendidikan vokasi dibuat sesuai dengan suasana kerja di industri dan menghasilkan output produk yang sesuai standar industri.
Dengan kondisi ini kita tidak perlu berkecil hati dengan apa yang sedang kita alami, memang sistem pendidikan dan perekonomian kita belum bisa dikatakan sempurna. Namun setidaknya kita sudah bisa belajar dan mengembangkan potensi kita dengan bebas. Sarana informasi dan cara-cara untuk mengembangkan diri sudah sangat mudah kita dapatkan. Tergantung kita mau memulainya kapan. Kalau kita tetap berpangku tangan dan tidak melakukan perubahan, makan kita akan tetap berada dalam kejumudan bahkan kemunduran. Kalau kita terus tidak menerima dengan kondisi yang ada saat ini dengan menuntut kesempurnaan tanpa kita berusaha mengupayakan, maka kita sendiri yang akan terlindas zaman.
Antara ekonomi dan pendidikan keduanya tidak dapat dipisahkan, terdapart implikasi bahkan biimplikasi dari keduanya daimana satu dengan yang lain saling mempengaruhi, keduanya merupakan fungsi linier yang bertemu dalam satu titik koordinat sama. Hal yang paling mungkin kita lakukan adalah berusaha untuk ikut andil berperan dalam menopang dua hal tersebut. Kita bisa memulainya dengan hal-hal kecil, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Tanpa harus membedakan kita berprofesi sebagai apa, semua bisa menjadi pembelajar dan sumber belajar. Dengan menyadari peran kita masing-masing makan akan terwujud saling mendukung dan saling sengkuyung terhadap keberhasilan pendidikan dan ekonomi kita. Ki Hajar Dewantara sudah wanti-wanti bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
_NS
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini